1.
Utilitarisme
Utilitarisme adalah suatu perbuatan yang dilakukan dan baik
apabila perbuatan tersebut membawa kebaikan serta bermanfaat untuk khlayak
ramai/masyarakat.
Contoh; seseorang dokter memberikan penyuluhan kepada
masyarakat supaya lingkungannya terhindar dari bibit penyakit.
Paham yang dianut oleh para insinyur yaitu paham
Utilitarisme karena secara nyata memang tujuan utamanya berguna untuk
masyarakat banyak.
2.
Eudaemonisme
Prinsip pokok faham ini adalah kebahagiaan bagi diri
sendiri dan kebahagiaan bagi orang lain
.
3. Pragmatisme
Pragmatisme berasal dari bahasa yunani pragma
berarti perbuatan (action) atau tindakan (practise). Isme berarti ajaran,
aliran, paham. Dengan demikian, pragmatisme berarti ajaran/aliran/paham yang
menekankan bahwa pemikiran itu mengikuti tindakan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, pragmatisme berarti kepercayaan bahwa kebenaran atau nilai suatu
ajaran (paham/doktrin/gagasan/pernyataan/dsb) bergantung pada penerapannya bagi
kepentingan manusia.
4. Positivisme
Positivisme secara etimologi berasal dari kata
positive, yang dalam bahasa filsafat bermakna sebagai suatu peristiwa yang
benar-benar terjadi, yang dapat dialami sebagai suatu realita. Ini berarti, apa
yang disebut sebagai positif bertentangan dengan apa yang hanya ada di dalam
angan-angan (impian), atau terdiri dari apa yang hanya merupakan konstruksi
atas kreasi kemampuan untuk berpikir dari akal manusia. Dapat disimpulkan pengertian
positivisme secara terminologis berarti merupakan suatu paham yang dalam
‘pencapaian kebenaran’-nya bersumber dan berpangkal pada kejadian yang
benar-benar terjadi. Segala hal diluar itu, sama sekali tidak dikaji dalam
positivisme.
5. Naturalisme
Naturalisme
merupakan teori yang menerima “nature” (alam) sebagai keseluruhan
realitas. Istilah “nature” telah dipakai dalam filsafat dengan bermacam-macam
arti, mulai dari dunia fisik yang dapat dilihat oleh manusia, sampai kepada
sistem total dari fenomena ruang dan waktu. Natura adalah dunia yang
diungkapkan kepada kita oleh sains alam. Istilah naturalisme adalah sebaliknya
dari istilah supernaturalisme yang mengandung pandangan dualistik terhadap alam
dengan adanya kekuatan yang ada (wujud) di atas atau di luar alam ( Harold H.
Titus e.al. 1984).
6. Vitalisme
paham vitalisme menyatakan adanya kekuatan dari luar
alam. Kekuatan ini mempunyai peranan yang esensial dalam mengatur segala sesuatu yang terjadi di alam
semesta.
7. Idealisme
Idealisme adalah ilmu filsafat yg menganggap pikiran
atau cita-cita sbg satu-satunya hal yg benar yg dapat dicamkan dan dipahami; 2
hidup atau berusaha hidup menurut cita-cita, menurut patokan yg dianggap
sempurna; 3 Sas aliran yg mementingkan khayal atau
fantasi untuk menunjukkan keindahan dan kesempurnaan meskipun tidak sesuai dng
kenyataan
8. Eksistensialisme
Eksistensialisme merupakan suatu aliran dalam ilmu
filsafat yang menekankan pada manusia, dimana manusia dipandang sebagai suatu
mahluk yang harus bereksistensi, mengkaji cara manusia berada di dunia dengan
kesadaran. Jadi dapat dikatakan pusat renungan eksistensialisme adalah manusia
konkret. Secara umum eksistensialisme merupakan suatu aliran filsafat yang
lahir karena ketidakpuasan beberapa filusuf yang memandang bahwa filsafat pada
masa yunani hingga modern, seperti protes terhadap rasionalisme Yunani,
khususnya pandangan tentang spekulatif tentang manusia. Intinya adalah
Penolakan untuk mengikuti suatu aliran, penolakan terhadap kemampuan suatu
kumpulan keyakinan, khususnya kemampuan sistem, rasa tidak puas terhadap
filsafat tradisional yang bersifat dangkal, akademik dan jauh dari kehidupan,
juga pemberontakan terhadap alam yang impersonal yang memandang manusia
terbelenggu dengan aktifitas teknologi yang membuat manusia kehilangan hakekat
hidupnya sebagai manusia yang bereksistensi.
9. Marxisme
Marxisme adalah ajaran yang sangat menjiwai
gerakan-gerakan sosialis-komunis dengan filsafat yang materialistis (historis
materialisme) dan dialektis materialisme serta perjuangan kelas. Ajaran ini
diteruskan oleh Vladimir Lenin menjadi paham Marxisme-Leninisme yang di
Indonesia dilarang oleh pemerintahan Orde Baru.Pada awalnya marxisme adalah ilmu sejarah yang terdiri atas suatu sistem konsep-konsep ilmiah baru yang memberikan kemungkinan mempelajari sejarah sebagai sebuah ilmu, yang sebelumnya hanya menjadi ideologi atau filsafat sejarah, bukan ilmu yang mandiri. Oleh Marx, paham ini disebut “materialisme sejarah” atau “materialisme historis”, sedangkan oleh Engels disebut materialisme dialektis. Yang terpenting dalam ajaran Marx adalah perjuangan kelas, ajaran basis-superstruktur masyarakat, dan revolusi.
10.
Komunisme
Komunisme adalah sebuah ideologi.
Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang
ditulis oleh Karl
Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto
politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari
1848 teori mengenai
komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan
kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan
yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam
dunia politik.Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dan komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia.
Komunisme
adalah sebuah aliran berpikir berlandaskan kepada ateisme yg menjadikan materi
sebagai asas segala-galanya. Komunisme menafsirkan sejarah berdasarkan
pertarungan kelas dan faktor ekonomi. Aliran ini lahir di Jerman di bawah
asuhan Marx dan Engels kemudian menjelma dalam bentuk revolusi Bolsheviks di
Rusia pada tahun 1917 M dgn planing dari Yahudi.
Komunisme
berkembang karena penganutnya melakukan ekspansi dgn tangan besi dan kekerasan.
Umat Islam banyak terluka oleh idiologi ini dan banyak bangsa-bangsa yg hilang
dari peredaran sejarah lantaran ulah aliran ini. Ini adalah aliran yg tidak
mengakui adanya Tuhan dan ini aliran yg sangat berbahaya jika sampai menguasai
suatu negara apalagi negara yg berpenduduk muslim. Kaum muslim yg mempercayai
Tuhan akan terancam dgn aliran anti-Tuhan ini.
Paham komunisme
mendasarkan pada Marxisme dan Leninisme. Dengan begitu, Komunisme adalah
Marxisme-Leninisme. Karl Marx, pencetus Marxisme menganggap negara sebagai
susunan golongan masyarakat yang dibentuk untuk menindas golongan lain.
Pemilik modal menindas kaum buruh. Menurut Karl Marx, kaum buruh perlu membuat
revolusi (perubahan secara mendadak) untuk merebut kekuasaan negara dari golongan
kapitalis dan borjuis (orang-orang kaya). Dengan cara ini, kaum buruh akan
menjadi penguasa dan dapat mengatur negara.
Paham yang dicetuskan
oleh Karl Marx ini berhubungan dengan aliran materialisme yang
menonjolkan penggolongan, pertentangan antar golongan, konflik kekerasan atau
revolusi, serta perebutan kekuasaan negara. Ajaran Karl Marx dipopulerkan oleh Frederick
Engels dan dipadu dengan pemikiran Lenin, menjadi landasan
komunisme. Marx berpendapat bahwa mata pencaharian manusia menentukan cara berpikirnya.
Menurutnya, ekonomi masyarakat ditandai adanya pertentangan antara kelas atas (kaum
kapitalis, pemilik modal) dan kelas bawah (kaum protelar) yang hanya
memiliki tenaga. Kaum kapitalis ingin meningkatkan keuntungan dengan menekan
biaya produksi, adapun kaum protelar berusaha meningkatkan pendapatannya.
Dalam usaha merebut dan
mempertahankan kekuasaannya, komunisme melakukan tindakan-tindakan berikut :
- Menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
- Menciptakan konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu.
- Komunisme tidak mengakui adanya Tuhan (atheisme), tapi lebih mengutamakan materi.
- Masyarakat komunis bercorak internasional. Artinya, masyarakat yang dicita-citakan komunisme adalah masyarakat dunia, tanpa nasionalisme.
- Komunisme bercita-cita menciptakan masyarakat tanpa kelas. Pertentangan kelas, hak milik pribadi, dan pembagian kerja dianggap akan menjauhkan dari suasana hidup yang aman dan tenteram.
Ideologi
komunisme mulai diterapkan saat meletus Revolusi Bolshevik di Rusia,
pada tanggal 7 November 1917. Sejak itu, komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi
dan disebarluaskan ke negara lain, seperti Tiongkok, Vietnam, Korea Utara,
Kuba, dan Laos masih menganut paham komunis.
Prinsip-prinsip
komunisme yang memberikan pengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat dan
bernegara sebagai berikut :
- Pemerintah dipimpin oleh satu partai, yaitu partai komunis. Pemerintahan bersifat proletariat.
- Komunisme merupakan sistem pemerintahan tunggal
- Hak milik pribadi dihilangkan, tidak ada kebebasan demokrasi, dan menolak keadilan sosial.
- Pengelolaan ekonomi komunisme: (1) Tidak ada kebebasan memilih pekerjaan; (2) Perekonomian ditentukan dan dikuasai negara; (3) Bebas dari persaingan ekonomi pasar; (4) Seluruh harta kekayaan menjadi milik negara.
Ciri
khas yang melekat pada ideologi komunisme :
- Hak milik pribadi atas alat-alat produksi.
- Dalam mencapai kesejahteraan menghalalkan segala cara, dengan tindakan revolusioner.
- Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan cara diktator proletariat, terutama pada masa-masa peralihan (transisi).
- Negara hanya diperlukan untuk sementara waktu saja, selama belum mencapai kesejahteraan.
Ideologi
komunisme mulai diterapkan saat meletus Revolusi Bolshevik di Rusia, pada
tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah
ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Saat ini Tiongkok, Vietnam, Korea
Utara, Kuba, dan Laos masih menganut paham komunis.
B. Profesi dan Profesionalisme
1. Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah jata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakuakn suatu tugas khusus secara tetap/permanen. Profesi sendiri memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses setrifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknik dan desainer.
Sumber:
B. Profesi dan Profesionalisme
1. Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah jata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakuakn suatu tugas khusus secara tetap/permanen. Profesi sendiri memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses setrifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknik dan desainer.
2. Profesionalisme
Dalam Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam
Bahasa Indonesia, karangan J.S. Badudu (2003), definisi profesionalisme adalah
mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri
orang yang profesional. Sementara kata profesional sendiri berarti: bersifat
profesi, memiliki keahlian dan keterampilan karena pendidikan dan latihan,
beroleh bayaran karena keahliannya itu. Dari definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa profesionalisme memiliki dua criteria pokok, yaitu keahlian dan
pendapatan (bayaran). Kedua hal itu merupakan satu kesatuan yang saling
berhubungan. Artinya seseorang dapat dikatakan memiliki profesionalisme
manakala memiliki dua hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi) yang
layak sesuai bidang tugasnya dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan
hidupnya. Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk
meningkatkan kemampuannya secara terus menerus. “Profesionalisme” adalah
sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para
anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas
profesionalnya.Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar